Oleh Victor Zebua
Sayani sangat tertarik pada mitos roh pemakan bayi. Jelas di matanya ada kesan bahwa Sayani yang telah mengeyam bangku sekolah itu tidak percaya akan takhayul yang seperti itu. Demikian secuplik cerita menyangkut roh pemakan bayi dalam novel Manusia Langit Sebuah Novel Etnografis karya J.A. Sonjaya (2010:20).
Alur cerita dibangun lewat penemuan sebuah periuk tanah liat ketika Sudip Sayani melakukan penggalian di ladang milik keluarga Laiya. Konon, menurut yang empunya novel, ladang tersebut ada di Banuaha, sebuah kampung di kawasan Gomo, Pulau Nias. Banuaha singkatan dari banua niha (kampung manusia). Sayani pemuda lokal Banuaha. Dia membantu Mahendra, dosen dari Yogyakarta, yang tengah berupaya menemukan bukti arkeologis bekas permukiman pendahulu suku Banuaha.
Misteri periuk terkuak lewat ayah Sayani, Sambörö alias Ama Budi. Menurut Ama Budi, dia menempatkan bayi laki-lakinya yang baru lahir dalam periuk, lalu menguburnya hidup-hidup. Masyarakat Banuaha yang masih bodoh banyak yang percaya jika bayi itu dimakan roh jahat (hal. 24).
Itulah mitos roh pemakan bayi. Mitos tersebut ber-latar Nias. Latar (setting) cerita adalah lokasi, tata cara, adat istiadat, kepercayaan, ataupun nilai-nilai yang berlaku di lokasi tersebut (Nurgiyantoro, 2009:219). Karena novel ini novel etnografis, maka timbul pertanyaan kritis, apakah mitos roh pemakan bayi itu etnografi Nias? Etnografi adalah pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan, untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli (Spradley, 1997:3). Apakah mitos roh pemakan bayi merupakan mitos menurut sudut pandang orang Nias?
Masyarakat tradisional Nias percaya, menjelang ibu melahirkan banyak roh jahat berkeliaran. Yang paling ditakuti adalah matiana. Konon matiana (maciana) adalah perempuan yang meninggal saat bersalin. Mungkin cemburu atau balas dendam, matiana sering mengganggu ibu hamil atau ibu melahirkan (Laiya, 1980:37). Namun, tidak disebutkan dia memakan bayi. Lalu, siapakah roh pemakan bayi itu? Dalam novel tidak dijelaskan, selain hanya disebutkan ada mitosnya. Sementara di alam nyata Nias, mitos ini tidak terdengar sebagaimana santernya mitos kuyang di Kalimantan.
Mitos dalam Novel
Mitos kuyang dideskripsikan oleh Yasmin, salah satu tokoh dalam novel. Yasmin, mahasiswi Mahendra di Yogyakarta, mempresentasikan hasil penelitian ‘aborsi yang terjadi pada masa silam’. Menurut Yasmin, kuyang hantu pemakan bayi. Kuyang digambarkan berkepala besar tanpa tubuh dengan usus terjuntai dari leher (hal. 31).
Yasmin menduga, yang menjadi kuyang para orangtua bayi itu. Argumentasinya, sistem subsistensi masyarakat berburu dan berladang belum mendukung kehidupan dengan jumlah anak atau populasi banyak sehingga lahir perilaku pembunuhan bayi. Di suku Dayak, cerita roh jahat memangsa bayi sudah diterima sebagai kebenaran. Itulah mitos, cerita yang sengaja diciptakan untuk melegalkan suatu tindakan (hal. 32).
Mitos roh pemakan bayi di Banuaha bermula dari Belada. Sebelum para leluhur Banuaha ada, Banuaha dikuasai suku Belada. Mereka tinggal di pohon dan gua, hidup dari berburu. Bayi mereka sering hilang dimakan roh jahat. Akibatnya populasi Belada tidak berkembang, bahkan punah. Menurut Ama Budi, cerita itu masih hidup hingga sekarang, banyak orangtua percaya adanya roh pemakan bayi (hal. 20).
Mahendra, yang juga tokoh aku, berasumsi, “Menurutku yang membunuh bayi-bayi itu adalah para orangtua mereka, bukan roh jahat. Sekarang bayangkan, bagaimana sebuah keluarga bisa hidup berburu dan berpindah-pindah, sementara perempuannya masih menyusui dan melahirkan bayi? Untuk bisa bertahan hidup, mau tidak mau yang paling lemah dikorbankan. Bayi-bayi yang lemah itu ditimbun atau dihanyutkan di sungai. Si orangtua kemudian berteriak histeris. Lalu mereka membuat cerita bahwa bayinya telah dibawa oleh roh jahat. Tidak ada orang yang meragukan cerita itu. Tidak ada orang yang menyalahkan orangtua bayi yang malang itu.” (hal. 21).
Suku Banuaha hidup berladang, tidak berpindah-pindah. Dengan berladang jumlah orang Banuaha berkembang sangat cepat. Mereka punya lebih banyak waktu untuk kawin dan punya anak. Akibatnya, ladang tidak cukup lagi untuk menghidupi orang yang terus bertambah. Menurut Ama Budi, puncaknya tahun 80-an, mereka tidak bisa lagi makan dan mencari ladang baru karena hutan sudah habis ditebang para pendatang dari seberang (hal. 23). Ama Budi terpaksa membunuh anaknya yang baru lahir, karena dia tidak sanggup memberi makan bayi malang itu. Dia lalu mengaku bayinya hilang dimakan roh jahat. Itulah mitos roh pemakan bayi di Banuaha, serupa dengan mitos pada suku Belada.
Deskripsi Etnosentris
Dalam salah satu cerita rakyat Nias, disebutkan béla adalah saudara dari manusia (Hämmerle 1998:128). Langi Sagörö di Teteholi Ana’a (kayangan) memiliki dua istri. Istri pertama, Rici Akhi Langi, melahirkan béla. Istri kedua, Nazaria Walangi, melahirkan manusia. Béla dan manusia diturunkan ke bumi. Karena keduanya bersaudara, manusia menyebut béla: bélada (saudara kita) atau bélau (saudaramu). Sedang dalam agama rakyat (folk religion) Nias, béla dewa yang dipuja (Harefa, 1939:72; Hämmerle, 1995:119).
Namun Hämmerle (2001:21) menduga béla penduduk asli Nias. Artinya, suku Béla lebih dulu ada di Nias, baru belakangan menyusul suku Nias. Dugaan tersebut tampak menginspirasi kisah Belada dalam novel, adanya suku Belada sebelum suku Banuaha. Ini mengindikasikan, imajinasi kreatif penulis novel ketika membangun kisah Belada (dalam novel) didasarkan pada suatu dugaan (hipotesis).
Sedang mitos roh pemakan bayi diilhami mitos kuyang dari Yasmin, terlihat dalam isi asumsi Mahendra. Imajinasi kreatif penulis novel berhasil mengimpor ‘mitos kuyang suku Dayak’ ke suku Bela maupun suku Banuaha. Maka terjadilah mitos roh pemakan bayi dalam novel. Mitos itu sendiri tidak terdengar di alam nyata Nias. Artinya, mitos tersebut bukan deskripsi etnografi, namun etnosentris. Etnosentris adalah cara pandang seorang peneliti terhadap kehidupan budaya lain menurut kacamata budaya sendiri (Spradley, 1997:30; Endraswara, 2006:17).
Etnosentris terlihat pula pada pemahaman penulis novel terhadap adu zatua. Menurut dia, orang bisa memanggil dan bicara pada roh leluhur melalui adu zatua (hal. 6). Adu zatua (patung orang tua) kurang lebih dipandang layaknya jailangkung, ‘datang tak dijemput, pulang tak diantar’.
Dalam religi wanömba adu atau wolohé adu (pemujaan patung), dipercaya adu zatua sebagai tempat mendiang orang tua bersemayam. Namun, arwahnya tidaklah bisa dipanggil dan diajak ngobrol. Adu zatua sebenarnya adalah piranti penghormatan terhadap orang tua (Mendröfa, 2005:52).
Pengertian mado juga melukiskan etnosentris. Terlihat pada kata-kata Sayani, “… Itulah alasan kenapa mereka sekeluarga pindah dari kampung ini dan mendirikan mado baru…” (hal. 168). Dipertegas dengan Daftar Istilah, mado diartikan sebagai “istilah lain untuk menyebut kampung yang dibangun berdasarkan marga” (hal. 206).
Mado bukan istilah lain untuk menyebut kampung. Mado berasal dari kata madou, berarti: cicit-piut, bani (Zebua, 1996:7). Mado adalah nama keluarga (marga) yang diambil dari nama leluhur pertama atau leluhur terkenal. Tradisi mado dimulai ketika ada aturan yang mewajibkan setiap penduduk memiliki sura fasi. Sura Fasi adalah surat pendaftaran penduduk pribumi menjadi warga negara Belanda, dimulai tahun 1910. Di dalamnya harus dicantumkan nama keluarga.
Selain mado, sejumlah kata Nias, misalnya: sauhagölö , inangku, fondrakhö, bekhu (menhir), kurang pas dipakai. Ini mencerminkan kejelian penulis novel menyerap aspek bahasa. Sauhagölö lazimnya saohagölö ‘terima kasih’. Inangku lazimnya inagu ‘ibuku’. Fondrakhö lazimnya fondrakö. Arti bekhu adalah hantu; sedang menhir = behu.
Sebagai karya sastra, novel ini dihasilkan melalui imajinasi kreatif dan kontemplasi individual. Karena karya sastra ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, tentu elok bila dia disajikan sesempurna mungkin.
Kamis, 07 Juli 2011
Etnografi Sebuah Novel (Catatan Kritis untuk J.A. Sonjaya)
Diposting oleh caiiank dy forever di 23.14
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
-
▼
2011
(162)
-
▼
Juli
(155)
- PERANAN ZAINAB DALAM PERJUANGAN ISLAM
- Asal Penciptaan Perempuan dalam Pandangan Islam
- Manfaat Jilbab Menurut Islam
- Wanita di dalam Islam
- PERAN WANITA DALAM ISLAM
- 6 Batas Pergaulan Antara Lelaki dan Perempuan Dala...
- Kedudukan wanita dalam Islam
- Perawatan rambut untuk Wanita Berjilbab
- BAGAIMANA HUKUM ISLAM MENGENAI LAGU DAN MUSIK?
- AMAR MA'RUF DAN NAHI MUNKAR
- BERJABAT TANGAN ANTARA LAKI-LAKI DENGAN PEREMPUAN
- WANITA
- kimono jepang yang anggun
- Berbagai jenis coklat
- sejarah candi borobudur
- ilusi wajah dari sampul majalah
- tahukah anda:indonesia mempunyai pulau terkecil d...
- gambar gambar lucu
- OH.. AKHWAT...
- Kenapa Harus Wanita Shalihah?
- SUARA HATI seorang WANITA
- Kewajiban Menutup Aurat
- Hukum Wanita Berjilbab
- Menutup Aurat Bagi Wanita
- Bila Hilang Rasa Malu
- nyok qta melawan NAFSU
- Titipan Untuk Wanita
- ~Salam Israk Mikraj~ Bulan Rejab, Sya'ban, dan ...
- Wanita Berpurdah itu Assalamualaikum ila ikhwan...
- Nasihat untuk Wanita Muslimah
- CIRI PAKAIAN WANITA MUSLIMAH
- Wanita Muslimah
- Menjelajahi keindahan air terjun Havasu
- Flying Fox tanpa pengaman demi Pendidikan
- Ukiran Kayu naskah Declaration of Independence
- Hantu bisa mengganggu kita lewat telepon
- Inilah Gambar bayi gajah yang baru saja lahir
- Di jogja, becak dan andong punya plat nomor
- Diskriminasi mobil dan motor saat di jalanan
- Jualan Abu Vulkanik sungguh menguntungkan
- 10 tempat terangker di jakarta 1. RUMAH PONDOK ...
- 10 kesalahan FATAL dunia medis Menurut data ya...
- rasa ini semakin saya dekat dengan dia malah se...
- Manusia "Bersayap" Terbang Lintasi Selat Inggris ...
- Tabel sistem periodik unsur terkecil di dunia
- Ternyata tertawa itu bisa menular
- Lukisan salju terbesar di dunia karya Jim Denevan
- Chen Wei-yin, Wanita yang menikah dengan dirinya s...
- Buah Melon bertuliskan lafal Lailahailallah
- Papan Skateboard terbesar di Dunia
- Ibu muda membunuh anaknya sendiri demi game Farmville
- Tiruan mobil Batman yang persis seperti aslinya
- Inilah sosok pria berjenggot di logo KFC
- Mengenal aneka jajanan pasar ala negeri Vietnam
- Lokomotif terkecil di dunia
- Karya seni yang dibuat dari gulungan tisu toilet
- Inilah Panel surya terbesar di Dunia
- Inilah Kolam renang terbesar di dunia
- Bola dunia terkecil di dunia, hanya 0,3 milimeter
- Ada toko yang menjual Es Krim Marijuana
- Daging mentah penuh lalat justru pertanda sehat
- Seorang wanita bisa hidup 78 tahun tanpa minum
- Wasit wanita pertama di Liga Inggris
- Ada Grup Band asal Rusia bernama Indonesia
- Restoran di Atas Pohon
- Lukisan Super Mini
- Gambar-gambar Rokok hasil Photoshop
- Kenapa orang jaman dulu rata-rata panjang umur
- Menggunakan Paku sebagai obyek karya seni
- Bangunan-bangunan super ramping di Jepang
- Kisah Proses Amputasi dengan petunjuk SMS
- Ratusan Santa Claus sampaikan pesan Cinta
- Foto Detik-detik saat Kangguru dimakan Ular
- Gajah berdandan ala Santa untuk merayakan natal
- Inilah Legenda-legenda Permen Indonesia
- Kenapa bajak laut suka memakai penutup mata ?
- Ojek Sepeda di Jakarta kota tua a.k.a Batavia
- Ski Maraton dengan 20.000 peserta di Moscow
- 12 Teknik Origami membuat pesawat Luncur
- Cara-cara Mencerdaskan Otak
- Ibu tertua di dunia yang bisa melahirkan
- Serangan Ulat bulu ternyata juga melanda Jerman
- L’Automodule, kendaraan unik di tahun 70-an
- Albert Einstein adalah seorang Muslim
- Dawet Ireng, Es Cendol hitam khas Purworejo
- Quran3D, Aplikasi Penampil Al-Qur’an tiga dimensi
- Andai kau tahu hari ini adalah hari terakhirmu
- Sawah Terasering melingkar ala suku Inca
- Konsep mobil Volswagen amfibi oleh Yuhan Zhang
- Lomba balap mesin pemotong rumput
- Boneka Okiku, boneka misteri yang rambutnya terus ...
- Surf Dog, Lomba selancar khusus untuk anjing
- Flatmobile, Mobil super pendek setinggi 48 cm
- Membiasakan Anak gemar minum Air Putih
- Penemuan Petai Gergasi, Petai terbesar di Dunia
- Kenapa di Singapura tak ada pembatas Jalan ?
- Kenapa kelapa muda disebut dengan "Degan"?
- Pertanyaan tersulit bagi orang Indonesia
- Sejarah penemuan Sepeda pertama di Dunia
- Biografi Singkat KH Zainuddin MZ
-
▼
Juli
(155)
0 komentar:
Posting Komentar